PROBOLINGGO, Jumat (31/10/2025), BeritaHarianIndonesia.com – Hanya butuh beberapa jam untuk menyelamatkan dua nyawa, namun waktu itu terbuang sia-sia karena surat rujukan tak segera keluar. Kini, keluarga hanya bisa menatap kosong di depan rumah duka.
Dana Mentri (41), warga Dusun Gundal, Desa Sindetlami, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, meninggal bersama bayi yang dikandungnya setelah berjuang menanti pertolongan pada Rabu (22/10/2025).
Tragedi ini bermula saat suaminya, Safiun, membawa Dana ke Puskesmas Besuk sekitar pukul 00.00 WIB karena tanda-tanda persalinan sudah tampak. Namun, sesampainya di lokasi, puskesmas dalam keadaan tertutup rapat.
“Saya sudah mengetuk pintu berkali-kali, tapi tidak ada yang membuka. Akhirnya saya telepon bidan yang saya kenal, baru beberapa menit kemudian istri saya bisa masuk,” tutur Safiun.
Setelah sempat mendapat pemeriksaan, sekitar pukul 01.00 WIB petugas puskesmas meminta mereka pulang karena pembukaan rahim masih satu. Namun, menjelang pukul 04.00 WIB, kondisi Dana memburuk. Ia kembali dibawa ke puskesmas dalam keadaan lemas dan kesulitan bernapas.
Anak korban, Cindy, menceritakan bahwa sejak pagi pihak keluarga telah mendesak agar ibunya segera dirujuk ke rumah sakit. Namun, permintaan itu baru ditindaklanjuti beberapa jam kemudian.
“Sekitar jam 10 saya bilang, ‘cepat, Bu, tolong segera dirujuk’. Tapi dijawab, ‘saya sudah kirim pesan, tapi belum ada balasan’,” ucap Cindy, mengenang detik-detik terakhir ibunya.
Surat rujukan baru keluar sekitar pukul 13.00 WIB. Saat akhirnya tiba di RSUD Waluyo Jati Kraksaan, kondisi Dana sudah kritis. Tim medis berusaha memberikan pertolongan, namun nyawanya tak tertolong.
“Sekitar jam 16.00 WIB, ibu saya meninggal bersama adik saya yang belum sempat lahir,” tambahnya pelan.
Dikonfirmasi terpisah, salah satu petugas Puskesmas Besuk, Nurhayatin, menyebut bahwa dirinya tidak berwenang memberikan keterangan lebih jauh.
“Kepala puskesmas sedang tidak di tempat karena dipanggil ke Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo. Untuk keterangan resmi, nanti langsung dari atasan,” katanya, Senin (27/10/2025).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, dr. Hariawan Dwi Tamtomo, membenarkan bahwa pihaknya telah memanggil Kepala Puskesmas Besuk untuk dimintai klarifikasi.
“Benar, kemarin Kepala Puskesmas datang ke kantor dinas. Namun karena informasinya belum lengkap, kami minta agar data dan kronologinya dilengkapi terlebih dahulu,” ujar Hariawan. (Jon )
