Sampang||berita harian Indonesia.com – Kabar menggembirakan datang bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Sampang. Nasabah yang mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di bawah Rp100 juta di Bank Rakyat Indonesia (BRI) tidak lagi dibebani jaminan atau agunan.
Kebijakan ini sejalan dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 1 Tahun 2023 yang merevisi aturan sebelumnya, yakni Permenko Nomor 1 Tahun 2022 tentang pedoman pelaksanaan KUR. Aturan itu ditetapkan di Jakarta pada 25 Januari 2023 dan kini telah diterapkan di berbagai daerah, termasuk Sampang.
Pada Kamis, 11 September 2025, Pimpinan Cabang BRI Sampang, Dahlan Hariyadi, dikonfirmasi wartawan terkait kebijakan tersebut. Ia menegaskan bahwa pihaknya siap menjalankan aturan pemerintah terkait program KUR sampai dengan 100 juta.
“BRI Sampang sudah tidak lagi membebankan jaminan kepada nasabah yang mengajukan KUR di bawah Rp100 juta. Ini wujud komitmen kami mendukung akses pembiayaan masyarakat,” tegas Dahlan.
Menurutnya, hingga Agustus 2025, BRI Sampang telah menyalurkan dana KUR sebesar Rp417 miliar kepada pelaku UMKM. Besarnya angka tersebut membuktikan tingginya animo masyarakat serta peran strategis KUR dalam menggerakkan ekonomi daerah.
“Dana KUR bukan hanya membantu modal. Lebih dari itu, bertujuan meningkatkan kapasitas daya saing UMKM, memperluas akses pembiayaan produktif, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja,” jelasnya.
Kebijakan tanpa agunan ini mendapat sambutan hangat dari pelaku usaha kecil. Banyak di antara mereka yang selama ini kesulitan mengakses kredit perbankan, kini bisa lebih mudah memperoleh modal kerja untuk mengembangkan usaha.
Sejak kepemimpinan baru di bawah Bapak Dahlan, BRI Sampang disebut semakin aktif menyalurkan kredit dengan prosedur sederhana, transparan, dan ramah bagi masyarakat kecil. Langkah itu diyakini akan memicu lahirnya lebih banyak wirausahawan baru di Sampang dan memperkuat ketahanan ekonomi daerah
